Mata dan Kacamata
[justify][/justify][size=100][size=200][size=150][justify] Mata merupakan alat optik alami yang kita punya untuk membantu kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita. Mata berfungsi dengan cara menerima, memfokuskan, dan mentransmisikan cahaya melalui lensa mata yang menghasilkan bayangan objek yang kemudian ditangkap oleh retina mata.[/justify] [justify] Bayangan objek yang ditangkap retina tersebut kemudian dikirmkan ke otak melalui saraf optik untuk kemudian diolah menjadi gambar yang mampu kita lihat secara nyata. Mata hampir berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2,5 cm dan dibungkus cangkang (sclera) berwarna putih yang keras sebagai pelindung. [/justify][/size][/size][/size][justify][br][/justify][br]
sumber : fisikabc.com
a. Akomodasi
[justify][/justify][size=150][justify] Berbeda dengan lensa pada alat optik buatan, dengan menggunakan kemampuan otot siliaris, lensa mata manusia dapat menebal atau memipihkan kecembungannya yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya benda yang dilihat mata. Otot siliar akan mengubah kelengkungan lensa mata yang berarti mengubah titik fokus lensa sehingga bayangan yang dibentuk selalu jatuh di retina. Kemampuan ini dikenal sebagai [b]daya akomodasi[/b] atau daya suai mata.[br] [br] Pada saat melihat benda yang dekat, otot siliar akan menegang sehingga lensa mata akan lebih cembung. Sedangkan pada saat melihat benda jauh, otot siliar akan mengendor sehingga lensa mata akan lebih pipih.[/justify] [/size][justify][/justify]
b. Cacat Mata dan Kacamata
[size=150]Macam-macam cacat mata: astigmatisme, miopi, hipermetropi dan presbiopi.[br][list][*][justify][b]Astigmatisme[/b] atau [b]silinder[/b] adalah gangguan penglihatan akibat kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata. Kondisi ini menyebabkan pandangan kabur atau menyimpang, baik dalam jarak dekat maupun jauh. Astigmatisme atau mata silinder bisa terjadi bersamaan dengan rabun dekat (hipermetropi) atau rabun jauh (miopi). [b][br][/b][/justify][/*][*][justify][b]Miopi[/b] atau [b]rabun jauh[/b] merupakan keadaan di mana bola matanya terlalu panjang dari depan ke belakang jika dibandingkan dengan lengkungan kornea yang normal. Jadi, cahaya dari objek yang sangat jauh tidak bisa fokus tepat pada retina, tetapi malah[b] fokus di depan retina[/b]. Ini berarti bahwa objek yang paling jauh di mana kita bisa melihat objek yang jelas terletak lebih dekat dari jarak yang tak terhingga. Jadi, orang dengan miopia memiliki kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas, tetapi bisa melihat objek yang lebih dekat dengan baik.[/justify][/*][*][justify][b]Hipermetropi[/b] atau [b]rabun dekat[/b] terdapat ada dua hal yang bisa terjadi. Pertama, bola matanya terlalu pendek atau bentuknya tidak normal. Kedua, kornea, lapisan pelindung di depan mata, tidak cukup melengkung. Karena itu, gambar dari objek yang sangat jauh tidak bisa terbentuk dengan jelas di retina, yaitu lapisan sensitif di dalam mata yang membantu kita melihat. Sebaliknya, [b]gambar tersebut terletak di belakang retina.[/b] [/justify][/*][*][justify][b]Presbiopia[/b] atau mata tua adalah kondisi penglihatan yang umum terjadi saat usia seseorang bertambah. Hal ini karena lensa kristalin menjadi lebih kaku dan otot siliaris tidak lagi dapat mengubah bentuk lensa dengan baik yang mengakibatkan perubahan yang terjadi pada titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat menjadi lebih jauh dan titik jauh menjadi lebih dekat dari jarak tak terhingga. [/justify][/*][/list][/size]
[justify][/justify][size=150][justify] Ketika bayangan pada lensa mata tidak dapat jatuh tepat pada retina, maka benda akan terlihat blur. Oleh karena itu dibutuhkan alat optik buatan untuk membantu lensa mata sehingga bayangan dapat jatuh tepat pada retina. Alat itu adalah kacamata.[/justify][/size]