
Pendahuluan
[justify][b][color=#1551b5]A. Kata Pengantar [/color][/b][br][br]Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan pertolongan dalam penyelesaian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Peluang Berbasis [i]Realistic Mathematics Education[/i] Berorientasi Pada Kemampuan Numerasi Siswa SMP. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, dan kepada kita semua.[br][br]LKPD ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi pada siswa jenjang SMP. Untuk mencapai tujuan tersebut, LKPD ini disusun berdasarkan prinsip pendekatan [i]Realistic Mathematics Education. [/i]LKPD ini berisikan materi peluang pada kelas VIII semester genap. [br][br]Atas terselesaikaannya LKPD ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang mendukung dan memberikan saran perbaikan. Penulis menyadari LKPD ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca senantiasa penulis harapkan. Semoga LKPD ini dapat membantu siswa dan guru sebagai alat bantu menciptakan proses pembelajaran yang baik.[br][/justify][br][br] Semarang, April 2023[br][br][br][br] [br] Penulis
[b][color=#1551b5]B. Pengenalan LKPD [/color][/b][br][br][justify]Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini merupakan LKPD berbasis [i]Realistic Mathematics Education (RME)[/i] dan berorientasi kemampuan numerasi. LKPD ini dibuat dalam website GeoGebra dan berisikan materi Peluang untuk kelas VIII SMP.[br][br]LKPD ini mengandung serangkaian situasi kontekstual dan aktivitas-aktivitas berdasarkan prinsip RME yang dapat dipelajari oleh siswa. Selain itu, LKPD ini juga dilengkapi oleh soal-soal numerasi. Dengan dikembangkannya LKPD ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan numerasi siswa. [br][br]LKPD ini berisikan 3 Kegiatan Belajar. Dalam Kegiatan Belajar 1 Anda akan mempelajari Peluang Empirik, dalam Kegiatan Belajar 2 Anda akan mempelajari Peluang Teoritik, dan dalam Kegiatan Belajar 3 Anda akan mempelajari Hubungan Peluang Empirik dan Peluang Teoritik.[br][br]Setelah mempelajari LKPD ini Anda diharapkan dapat:[br][/justify][list=1][/list][list=1][*]Memperkirakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa[/*][*]Menentukan peluang empirik suatu percobaan[/*][*]Menemukan konsep peluang empirik melalui percobaan[br][/*][*]Menentukan titik sampel dan ruang sampel dari suatu kejadian[/*][*]Menentukan peluang teoritik dari suatu eksperimen[br][/*][*]Menyimpulkan konsep peluang teoritik melalui percobaan[br][/*][*]Membandingkan hasil perhitungan peluang empirik dan peluang teoritik melalui pengamatan suatu percobaan[br][/*][/list][br][b][color=#1551b5]C. Petunjuk Penggunaan LKPD[/color][/b][br][br]Dalam menggunakan LKPD ini sebagai bahan untuk mempelajari Peluang, peserta didik dianjurkan untuk:[br][list=1][br][*]Menyiapkan perangkat yang mendukung. LKPD ini dapat dibuka dengan perangkat apapun yang menggunakan Internet Explorer 11 atau versi terbaru dari Google Chrome, Safari, Mozilla Firefox, atau Edge[br][/*][*]Membaca dan memahami uraian masalah kontekstual[br][/*][*]Menjawab pertanyaan-pertanyaan terbimbing dengan sungguh-sungguh[br][/*][*]Melakukan aktivitas pada applet yang tersedia untuk membantu menjawab pertanyaan yang diberikan[br][/*][*]Mengerjakan soal numerasi yang disediakan setelah Kegiatan Belajar[br][/*][*]Apabila Anda mengalami kesulitan mengerjakan aktivitas karena kendala teknis atau informasi yang kurang jelas maka Anda dapat berkonsultasi dengan guru atau berdiskusi dengan teman Anda.[br][/*][/list][br][br][b][color=#1551b5]Selamat Belajar Semoga Sukses[/color][/b]
Soal Pretest
[justify]Kerjakanlah soal [i]pretest[/i] di bawah ini dengan menuliskan langkah-langkah penyelesaiannya dalam lembar jawab yang dibagikan guru dan [b]hanya menulis hasil perhitungannya[/b] pada kolom jawaban pada lembar GeoGebra ini![/justify]
Soal Nomor 1
[justify]Suatu museum geologi mempunyai program 10 tiket gratis ([i]giveaway[/i]) untuk sebuah pameran koleksi. Iklan pameran tersebut diungah di akun resmi instagram museum.[/justify]

Gambar 1. Iklan Pameran Museum Gelologi
[justify]Ketentuan untuk memenangkan tiket tersebut adalah: (1) Menyukai ungahan tersebut; (2) Membagikan unggahan ke teman lain; (3) Menulis komentar pada unggahan. [br][br]Terdapat 1200 komentar pada unggahan tersebut. Setiap orang hanya boleh menulis komentar sekali dan pemenang akan dipilih secara acak dari kolom komentar.[br]Pertanyaan:[br]9 tiket sudah dibagikan oleh pihak museum. Komentar Adi belum dipilih. Berapa peluang Adi memenangkan tiket terakhir?[br][br][/justify]
Soal Nomor 2
Suatu lembaga independen mensurvei 740 dari 32.500 calon pemilih yang terdaftar pada pemilihan Walikota. Pilihan mereka ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.

[justify]Lembaga tersebut menyatakan bahwa seandainya semua calon pemilih yang belum menentukan beralih memilih Adi maka kemungkinan Adi tetap tidak dapat menenangkan pemilihan Walikota. Berdasarkan hasil survei tersebut, benarkah pernyataan tersebut?[/justify]
Soal Nomor 3
[justify]Jemparingan adalah sebuah olahraga panahan tradisional yang masih banyak digemari sampai saat ini. Sasaran jemparingan disebut bandulan. Bandulan tersebut terdiri dari bagian berwarna merah (sasaran utama) dan bagian putih. Sebuah komunitas jemparingan anak-anak yang dipimpin Pak Joko sedang melakukan latihan bersama. Hasil dari latihan tersebut dicatat oleh Pak Joko dan disajikan dalam tabel berikut ini.[/justify]

[justify]Pak Joko akan mengirim 1 orang anak untuk kompetisi jemparingan tingkat Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Anak yang dipilih Pak Joko adalah Chalis karena memiliki peluang mengenai bandulan berwarna merah paling besar di antara yang lain. Berdasarkan data di atas, benarkah pertimbangan Pak Joko?[/justify]
Kegiatan Belajar 1: Peluang Empirik
Kompetensi Dasar
3.11 Menjelaskan peluang empirik dan teoritik suatu kejadian dari percobaan[br]4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoritik suatu kejadian dari suatu percobaan[br]
Tujuan
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menjelaskan peluang empirik anak panah mengenai sasaran pada budaya jemparingan
Aktivitas
[justify]Perhatikan penjelasan berikut![br][br] [size=150] [b]JEMPARINGAN[/b][/size][b][/b][br]Jemparingan adalah sebuah kebudayaan yang telah ada sejak masa Kerajaan Mataram. Olahraga panahan tradisional ini dahulu dilakukan oleh para bangsawan dalam lingkup Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Jemparingan berasal dari kata [i]jemparing[/i] yang berarti anak panah. Perbedaannya dengan olahraga panahan modern adalah peralatan dan cara memainkannya yang dilakukan dengan duduk.[br][br]Sri Sultan Hamengkubuwono I membudayakan pengikutnya untuk melakukan olahraga ini sebagai sarana pembentukan watak ksatria. Watak kstaria tersebut adalah [i]sawiji[/i] (konsentrasi), [i]greget[/i] (semangat), [i]sengguh [/i](percaya diri), dan [i]ora mingkuh[/i] (memiliki rasa tanggung jawab). Jemparingan memiliki filosofi yaitu [i]pamenthanging gandewa pamanthening cipta [/i]yang artinya seiring busur direntangkan maka konsentrasi pun dipusatkan terhadap apa yang dibidik. Maknanya, bila kita mempunyai suatu cita-cita maka perlu berkonsentrasi penuh dengan apa yang dituju agar dapat tercapai.[/justify]

[size=100]Gambar 1.1. Olahraga Tradisional Jemparingan[/size]
[justify]Peralatan untuk melaksanakan jemparingan adalah anak panah atau [i]jemparing [/i]itu sendiri. Kemudian busur panah disebut [i]gandewa[/i]. Sedangkan sasarannya disebut [i]bandulan[/i]. Bandulan berbentuk silinder tegak dengan panjang 30 cm dan diameter 3 cm dengan 5cm bagian atasnya diberi warna merah yang dinamakan [i]molo [/i]atau [i]sirah[/i] sedangkan bagian bawah berwarna putih yang dinamakan [i]awak[/i]. Dalam perlombaan jemparingan, apabila anak panah mengenai warna merah maka mendapat poin 3 sedangkan mengenai warna putih mendapat poin 1. Bila anak panah tidak mengenai bandulan maka terdapat kain berwarna hitam di belakang bandulan yang bila mengenainya berarti tidak mendapat nilai atau nilainya 0.[/justify]

Gambar 1.2. Sasaran dalam Olahraga Jemparingan
[justify]Jemparingan dapat dilakukan baik oleh pria maupun wanita. Pria memanahdengan duduk bersila dan mengenakan busana surjan dengan jarik dan ikat kepala. Sedangkan wanita memanah dengan duduk bersimpuh dan mengenakan kebaya. Dahulu, teknik membidik pada jemparingan tidak dengan mata tetapi busur diletakkan di depan perut dan bidikan mengandalkan rasa. Tetapi sekarang busur dipegang agak miring dengan mata membidik sasaran dengan anak panah.[br][br]Untuk lebih jelasnya, kalian dapat mengamati video di bawah ini.[/justify]
Sekarang coba jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini.
Informasi apa saja yang dapat diperoleh dari penjelasan dan video tersebut? Apakah kalian pernah mencoba olahraga tradisional tersebut?[br][br]
Perhatikan aturan mengenai sasaran jemparingan. Mengapa poin tertinggi didapat bila mengenai bagian warna merah dari bandulan?
Manakah dari ketiganya yang lebih mungkin terkena? Jelaskan dengan bahasa kalian mengenai kemungkinan anak panah mengenai bagian sasaran dengan warna merah, putih, dan hitam!
[justify]Peluang masing-masing bagian [i]bandulan[/i] dikenai anak panah ([i]jemparing[/i]) pasti berbeda. Bagian berwarna merah yang memiliki area paling kecil memiliki peluang yang berbeda dengan bagian berwarna putih yang lebih luas. Bahkan bisa jadi semua anak panah tidak mengenai [i]bandulan[/i] atau dalam kata lain mengenai bagian hitam. Untuk mengetahui peluang empirik dari kejadian bagian bandulan dikenai anak panah kita dapat melakukan suatu percobaan. [br][br]Lakukanlah percobaan memanah sebanyak [b]25 kali[/b] dengan mengklik tombol ‘panah’ kemudian catatlah hasilnya dalam tabel di bawah.[/justify]
[justify]Pada kolom keempat [math]\left(\frac{f}{n\left(P\right)}\right)[/math] adalah rasio (hasil bagi) frekuensi terhadap banyaknya percobaan yang selanjutnya disebut [b]peluang empirik[/b]. Bagian berwarna merah, putih, dan hitam dari sasaran memiliki peluang empirik yang berbeda. Hal tersebut sesuai dengan poin yang diperoleh. Semakin kecil peluang empirik menunjukkan semakin sulit bagian sasaran untuk dikenai dan semakin tinggi poin yang diperoleh bila terkena.[/justify]
Sekarang jawablah pertanyaan berikut.
a. Manakah dari ketiga bagian sasaran yang memiliki peluang lebih kecil terkena anak panah? Mana pula yang memiliki peluang paling besar terkena anak panah?
b. Berapakah masing-masing peluang empirik dari setiap kejadian tersebut?
c. Buatlah kesimpulan mengenai peluang empirik!
Soal Posttest
Petunjuk Pengerjaan Soal
[b]Kerjakanlah soal-soal di bawah ini lengkap dengan uraian penyelesaiannya![/b][br]
Soal Nomor 1
[justify]Suatu museum geologi mempunyai program 20 tiket gratis ([i]giveaway[/i]) untuk sebuah pameran koleksi. Iklan pameran tersebut diunggah di akun resmi instagram museum.[/justify]

[justify]Ketentuan untuk memenangkan tiket tersebut adalah: (1) Menyukai ungahan tersebut; (2) Membagikan unggahan ke teman lain; (3) Menulis komentar pada unggahan.[br]Terdapat 1000 komentar pada unggahan tersebut. Setiap orang hanya boleh menulis komentar sekali dan pemenang akan dipilih secara acak dari kolom komentar.[br][/justify]
Pertanyaan
[justify]10 tiket sudah dibagikan oleh pihak museum. Komentar Adi belum dipilih. Berapa peluang Adi memenangkan sisa tiket?[br][/justify]
Soal Nomor 2
[justify]Suatu lembaga independen mensurvei 740 dari 32.500 calon pemilih yang terdaftar pada pemilihan Walikota. Pilihan mereka ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.[br][/justify]

[justify]Lembaga tersebut menyatakan bahwa seandainya semua calon pemilih yang belum menentukan beralih memilih Adi maka kemungkinan Adi tetap tidak dapat menenangkan pemilihan Walikota. [/justify]
Pertanyaan
[justify]Berdasarkan hasil survei tersebut, benarkah pernyataan tersebut?[/justify]
Soal Nomor 3
[justify]Jemparingan adalah sebuah olahraga panahan tradisional yang masih banyak digemari sampai saat ini. Sasaran jemparingan disebut bandulan. Bandulan tersebut terdiri dari bagian berwarna merah (sasaran utama) dan bagian putih. Sebuah komunitas jemparingan anak-anak yang dipimpin Pak Joko sedang melakukan latihan bersama. Hasil dari latihan tersebut dicatat oleh Pak Joko dan disajikan dalam tabel berikut ini.[br][/justify]

[justify]Pak Joko akan mengirim 1 orang anak untuk kompetisi jemparingan tingkat Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Anak yang dipilih Pak Joko adalah Chalis karena memiliki peluang mengenai bandulan berwarna merah paling besar di antara yang lain. [/justify]
Pertanyaan
Berdasarkan data di atas, benarkah pertimbangan Pak Joko?[br]