[justify][b][/b][b]A. Pengertian Bangun Ruang[/b][br] Dalam matematika, bangun ruang adalah bangun geometri tiga dimensi yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Berbeda dengan bangun datar yang hanya memiliki dua dimensi (panjang dan lebar), bangun ruang memiliki volume dan dapat menempati ruang. Bangun ruang dapat berbentuk sisi datar seperti kubus, balok, prisma, dan limas, maupun sisi lengkung seperti tabung, kerucut, dan bola.[br][br] Bangun ruang juga memiliki unsur-unsur yang lebih kompleks dibandingkan bangun datar. Unsur-unsur tersebut dapat berupa titik sudut, rusuk, bidang sisi, serta diagonal bidang atau diagonal ruang, tergantung jenis bangunnya. Karena memiliki volume dan menempati ruang, bangun ruang sering digunakan untuk merepresentasikan objek nyata dalam kehidupan sehari-hari.[br][br][b][br][/b][b]B. Perbedaan Bangun Datar (2D) dan Bangun Ruang (3D)[/b][br]Agar pemahaman lebih kuat, perlu dipahami terlebih dahulu perbedaan antara bangun datar dan bangun ruang.[br]Bangun datar (2D) : memiliki dua dimensi: panjang dan lebar[br]Bangun ruang (3D) : memiliki tiga dimensi: panjang, lebar, dan tinggi[br][br]Berikut penjelasan lebih spesifik:[br]1. Karakteristik Bangun Datar (2D)[br][/justify][list][*]Memiliki panjang dan lebar saja.[/*][*]Tidak memiliki volume, hanya luas.[/*][*]Tidak dapat berdiri atau membentuk objek nyata tanpa dipadukan dengan bangun lain.[/*][*]Biasanya berupa bidang yang digambar di permukaan datar.[/*][/list]Contoh: persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, trapesium.[br][br]2. Karakteristik Bangun Ruang (3D)[br][list][*]Memiliki panjang, lebar, dan tinggi.[/*][*]Memiliki volume dan luas permukaan.[/*][*]Dapat berdiri dan dipresentasikan sebagai objek nyata.[/*][*]Terdiri atas unsur-unsur seperti titik sudut, rusuk, dan sisi.[/*][/list]Contoh: kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut, bola.[br][justify][br][b]C. Hubungan antara Bangun Datar dan Bangun Ruang [/b][br] Bangun datar dan bangun ruang memiliki hubungan yang sangat erat. Setiap bangun ruang sebenarnya tersusun dari beberapa bangun datar yang menjadi sisi-sisinya. Dengan kata lain, bangun datar berfungsi sebagai “kulit” atau pembentuk permukaan dari sebuah bangun ruang. Misalnya, sebuah kubus tersusun dari enam persegi yang ukurannya sama besar, sementara balok terbentuk dari tiga pasang persegi panjang. Pada prisma segitiga, terdapat dua segitiga sebagai sisi alas dan sisi atas, serta tiga persegi panjang sebagai sisi tegaknya. Limas segi empat juga memiliki satu persegi sebagai alas dan empat segitiga sebagai sisi sampingnya.[br][br] Karena bangun ruang tersusun dari bangun datar, kemampuan memahami sifat-sifat bangun datar menjadi dasar penting dalam mempelajari bangun ruang. Luas permukaan bangun ruang juga dihitung dengan menjumlahkan luas semua bangun datar yang menyusunnya. Bahkan rumus volume beberapa bangun ruang, seperti prisma dan limas, juga berkaitan dengan luas alas yang merupakan bangun datar. Oleh karena itu, mempelajari bangun datar tidak hanya berguna untuk memahami bentuk dua dimensi, tetapi juga berperan besar dalam memahami struktur dan perhitungan pada bangun ruang tiga dimensi.[/justify]
[justify]Pada tampilan GeoGebra 2D ini, siswa dapat melihat berbagai contoh bangun datar. Semua bangun hanya berada pada bidang datar tanpa memiliki ketebalan. Ini menunjukkan karakteristik utama bangun datar, yaitu hanya memiliki dua dimensi: panjang dan lebar.[/justify]
[justify]Pada tampilan GeoGebra 3D, objek-objek bangun ruang ditampilkan secara interaktif. Siswa dapat memutar (rotate) tampilan untuk melihat sisi-sisi dan bentuk tiga dimensinya. Setiap bangun ruang terlihat memiliki kedalaman atau tinggi, sehingga dapat menempati ruang dan memiliki volume.[/justify]