[br]1. Jika a > 0 [br] - Garis lurus akan miring ke atas dan ke kanan di ruang koordinat.[br]2.Ketika nilai a = 0 pada persamaan garis lurus ax + by + c = 0 , maka persamaan tersebut menjadi by + c = 0 . Ini menunjukkan bahwa garis tersebut tegak lurus terhadap sumbu y.[br][br]Dengan demikian, garis akan menjadi vhorizontal dengan kemiringan 0.[br][br]Jadi, saat a = 0 , garis yang dihasilkan adalah garis horizontal yang berada pada posisi tertentu di sepanjang sumbu x, bergantung pada nilai c dan b.[br]3. Jika a < 0 [br] - Garis lurus akan miring ke bawah dan ke kanan di ruang koordinat.[br][br]Dengan demikian, nilai a pada persamaan garis lurus mempengaruhi arah kemiringan garis tersebut di ruang koordinat. Jika a > 0 , garis akan miring ke atas dan ke kanan, sedangkan jika a < 0 , garis akan miring ke bawah dan ke kanan.

Dalam persamaan garis lurus ax + by + c = 0 , nilai b mempengaruhi kemiringan atau gradien dari garis tersebut. Gradien dari garis dapat dihitung dengan rumus:[br][br]m=-a/b[br][br]semakin besar nilai b , semakin kecil gradien atau kemiringan garis. Sebaliknya, semakin kecil nilai b , semakin besar gradien garis.

Dalam persamaan garis lurus ax + by + c = 0 , nilai c menentukan letak garis terhadap sumbu y . Nilai c adalah jarak garis tersebut dari asal y .[br]Secara umum, semakin besar nilai c (positif atau negatif), semakin jauh garis tersebut dari asal sumbu y . Sebaliknya, semakin kecil nilai c (positif atau negatif), semakin dekat garis tersebut dengan asal sumbu y .[br][br]Jika c = 0 , maka garis tersebut akan melewati titik asal (0,0) . Jadi, nilai c memberikan informasi tentang posisi relatif garis terhadap sumbu y .

Kemiringan Garis: Nilai m menentukan kemiringan garis.[br]a. Jika m positif, garis cenderung naik dari kiri ke kanan.[br]b. Jika m negatif, garis cenderung turun dari kiri ke kanan.[br]Semakin besar nilai absolut m, semakin curam garisnya.[br]c. Jika m=0, garis tersebut horizontal.

Dalam persamaan garis lurus y=mx+c , sama dengan bentuk ax+by+c=0 nilai c menentukan letak garis terhadap sumbu y . Nilai c adalah jarak garis tersebut dari asal y .[br]Secara umum, semakin besar nilai c (positif atau negatif), semakin jauh garis tersebut dari asal sumbu y . Sebaliknya, semakin kecil nilai c (positif atau negatif), semakin dekat garis tersebut dengan asal sumbu y .[br][br]Jika c = 0 , maka garis tersebut akan melewati titik asal (0,0) . Jadi, nilai c memberikan informasi tentang posisi relatif garis terhadap sumbu y .

-6x+y=44

tak terhingga

y=-x+7

Gradien, juga dikenal sebagai kemiringan atau slope dalam bahasa Inggris, adalah ukuran seberapa curam atau landai suatu garis. Secara matematis, gradien m dari garis dapat dihitung sebagai perubahan dalam y dibagi dengan perubahan dalam x, atau dapat dijelaskan sebagai perbandingan perubahan vertikal terhadap perubahan horizontal.[br][br]Secara umum, rumus untuk menghitung gradien m antara dua titik adalah:[br][br]m= y2-y1/x2-x2[br][br]Gradien memberikan informasi tentang arah dan tingkat kecuraman dari garis. Jika gradiennya positif, garis cenderung naik dari kiri ke kanan. Jika gradiennya negatif, garis cenderung turun dari kiri ke kanan. Jika gradiennya nol, garis adalah garis horizontal. Semakin besar nilai absolut gradien, semakin curam garisnya.

Persamaan garis lurus dan gradien memiliki hubungan yang erat karena gradien adalah ukuran kemiringan atau curamnya garis. Dalam konteks persamaan garis lurus ax + by + c = 0 , gradien dari garis dapat dihitung dengan rumus:[br][br]m=-a/b[br][br]Gradien m ini menunjukkan seberapa curam atau mendatar garis tersebut. Jika m positif, garis akan naik dari kiri ke kanan, sedangkan jika m negatif, garis akan turun dari kiri ke kanan. Semakin besar nilai absolut m , semakin curam garisnya.[br][br]Jadi, secara singkat, persamaan garis lurus memberikan informasi tentang letak dan kemiringan garis, sedangkan gradien adalah ukuran numerik yang menunjukkan seberapa curam atau mendatar garis tersebut.